Menjadi Orang Kristen Yang Bijak Dengan Mendengarkan Didikan
Image: pexels.com/Alexandr Podvalny
Seorang pria yang tengah mengendarai
mobil sedang berlibur ke luar kota bersama dengan keluarganya.
Ia harus menyetir mobil selama 6 jam non
stop, karena istrinya harus menggendong bayi mereka yang masih berusia 5 bulan.
Ketika pria ini mulai capek dan
mengantuk, istrinya menawarkan untuk berhenti minum kopi dan istrahat sejenak.
Namun suami tetap menyetir dan menahan
rasa kantuknya, tiba-tiba beberapa menit kemudian pria ini hilang kendali dan
menabrak pohon pisang.
Semua orang di mobil pun berteriak
ketakutan namun untungnya tidak ada korban luka dan mobilpun masih dalam
keadaam baik-baik saja.
Tahukah anda bahwa mengikut Tuhan dan
menjalani hidup ini kita bisa saja lelah?
Seandainya pria tersebut mengindahkan
perkataan istrinya untuk istiraahat sebentar, maka mereka tidak akan mengalami
kecelakaan tersebut.
Terkadang kita membahayakan diri kita
dengan sikap kita yang merasa bisa dan merasa tahu harus berbuat apa.
Firman Tuhan dalam Amsal 8:3 berkata “Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi
bijak; janganlah mengabaikannya.”
Memang kalau sesuatu masih berjalan
dengan baik dan mulus, terkadang kita kurang mau mendengarkan orang lain
sebagai second opinion.
Kita merasa bahwa segala sesuatu pastilah
berjalan sesuai dengan prediksi dan rencana kita, namun di tengah perjalanan
waktu pun membuktikan bahwa kita sebenarnya telah keliru.
Alkitab mencatat banyak hal tentang
mendengarkan dan mendengarkan. Orang yang taat adalah dia yang rela membuka
telinga kepada orang lain.
Orang yang taat adalah ia yang menghargai
pendapat orang lain. Bukan sebaliknyaa merasa mampu dan tidak ada kekurangan di
dalam apa yang ia sudah kerjakan.
Kita bijak bukan saja karena kita belajar
dari buku dan pengalaman kita sendiri, namun juga belajar untuk mendengarkan
didikan atau ajaran.
Segala sesuatu yang mengandung nilai dan
didikan, harusnya telinga kita harus cukup terbuka lebar, supaya kita pada
akhirnya bijak.
Mengabaikan sesuatu yang baik bagi diri
kita, justru akan membahayakan kita di masa depan.
Nasihat dan didikan bahkan teguran akan
mempersiapkan kita untuk sesuatu yang terjadi di masa depan yang bisa saja kita
tidak siap, namun kita sudah dibekali dengan didikan dan arahan yang cukup.
Mungkin anda sudah terbiasa tidak
mendengarkan orang lain ketika berbicara, maka mulai sekarang belajarlah untuk
menjadi bijak.
Bijak itu bukan diperoleh dengan
bertambahnya usia dan pengalaman saja, namun dari cara kita melihat dan
mendengarkan dan bertindak.
Anda bukanlah orang bijak, jika tidak
memperhitungkan pandangan orang lain dan tidak pernah memberi ruang untuk orang
lain memengaruhi pikiran anda.
Jadilah orang Kristen yang bijak dengan
belajar memberi waktu untuk dididik dan tidak berusaha untuk mengabaikannya.
Didikan adalah untuk kebaikan dan untuk
diri kita dan orang sekitar kita. Amin. Tuhan memberkati.
0 Response to "Menjadi Orang Kristen Yang Bijak Dengan Mendengarkan Didikan "
Post a Comment