Tanggunglah Semua Beban Di Dalam Hidupmu Bersama Dengan Kristus
Image: pexels.com/kat-smith |
Seorang ibu yang tinggal di pedesaan memiliki 10 orang
anak. Mereka memiliki sebidang tanah yang cukup untuk ditumbuhi padi dan
memberi seisi keluarganya untuk makan.
Sembilan anak sudah berhasil ia sekolahkan hingga menjadi
sarjana. Di usianya yang kini sudah tidak lagi muda yaitu 60 tahun, ia masih
berjuang untuk menuntaskan anak bungsunya untuk menyelesaikan studinya.
Ia merasa harus melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya,
supaya kelak anak-anaknya lebih baik dari dia yang sekarang.
Tahukah anda bahwa letak kekuatan rasul Paulus bukanlah
karena ia kenal dengan para bangsawan dan orang-orang ternama.
Paulus jujur bahwa segala pergumulan dan tantangan yang
hebat yang ia lalui karena campur tangan dan kekuaran dari Tuhan.
Alkitab memberi bukti ini di dalam Filipi 4:13 “Segala perkara dapat ku tanggung di dalam
Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
Paulus tidak pernah menaruh dan bersandar kepada banyaknya
rekan sepelayanan yang ia punya dan temui.
Ia juga tidak mendasarkan sumber kekuatannya kepada
pengalaman dan pengetahuan yang ia miliki selama ini.
Tanpa menyebut satu persatu perjuangan dan kesulitan yang
ia harus hadapi, ia sungguh benar-benar pernah terpojok.
Tuhan memang menyertai perjalanan pelayanan dan hidupnya
selama tugas-tugas pemberitaan InjilNya.
Namun tidak berarti bahwa rasa sakit, penderitaan,
kesepian, rasa lapar tidak ia rasakan dan alami.
Paulus sudah melalui banyak pengalaman yang mungkin tidak
semua orang bisa lalui, namun ia dengan berani berkata bahwa “segala perkara
dapat ia tanggung”.
Ia tidak menyebut sebagian perkara saja yang dapat ia
lalui dan bisa ia hadapi.
Ia juga tidak menyebut ada satu dan dua perkara yang
sebenarnya tidak bisa Kristus lakukan di dalam hidupnya.
Paulus di dalam imannya yang kuat mampu menyimpulkan bahwa
“baik perkara berat dan perkara ringan” pun dapat ia tanggung di dalam Kristus.
Paulus berkata ini bukan karena sudah terbiasa dengan
masalah dan menjadi sesuatu yang biasa.
Namun ia ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa ia bisa
menanggung beban, tantangan, masalah, kesulitan, ketakutan, kesakitannya di
dalam Kristus.
Kristus menjadi penentu kekuatan dan sumber kemampuan yang
tidak terbatas di dalam dirinya.
Paulus sangat sadar bahwa tidak banyak yang ia bisa
perbuat jika tanpa Kristus menemani, menyertai dan menolongnya.
Paulus ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kita pun
sebagai orang Kristen, bisa melalui banyak hal, baik berat, pelik, sulit dan
genting dengan bantuan dan topangan Kristus.
Seberat apapun beban hidup yang harus anda pikul, jangan
pernah menanggungnya sendiri.
Sesulit apapun persoalan yang anda harus selesaikan dan
tuntaskan, jangan pernah bersandar kepada kekuatan dan kehebatanmu sendiri.
Tanggunglah beban berat itu bersama dengan Kristus.
Pikullah beban yang menindihmu itu di dalam kekuatan Kristus.
Jangan pernah berjalan sendiri tanpa Tuhan yang
menuntunmu. Jangan pernah berjalan tanpa pegangan tangan Tuhan yang kuat.
Jangan pernah melepaskan Kristus di dalam hidupmu.
Lakukanlah semua hal di dalam Kristus.
Kristus tahu dan sadar bahwa kekuatan kita tidak seberapa.
Paulus pun tahu bahwa kekuatannya kecil tanpa bantuan kekuatan dari Tuhan.
Itulah sebabnya ia berani menyimpulkan bahwa “segala perkara dapat ku tanggung di dalam
Kristus”.
Hiduplah di dalam kekuatan dan pengaruh dari Kristus.
Izinkan Dia memimpin dan mengawalmu.
Sekalipun anda harus memikul beban itu sendiri selama
bertahun-tahun, pikullah sekarang bersama dengan Kristus.
Kekuatan Kristuslah yang bisa membuat anda mampu, sanggup,
kuat dan bisa melalui semua itu. Amin. Tuhan memberkati.
0 Response to "Tanggunglah Semua Beban Di Dalam Hidupmu Bersama Dengan Kristus"
Post a Comment