Di Tangan Tuhan, Dari Yang Biasa Menjadi Luar Biasa
Image: pexels.com/Stefan Stefancik |
Siapa sih
orang Kristen yang tidak kenal dengan Musa? seorang pemimpin besar yang
karismatik dan luar biasa.
Punya
rekor sebagai pemimpin yang membawa satu bangsa keluar dari perbudakan di
Mesir. Pemimpin yang menyaksikan demonstrasi 10 tulah dari Allah kepada orang
Mesir.
Pemimpin
yang membawa umat Israel berjalan selama 40 tahun di padang gurun. Sosok yang
membangun kemah Suci (Tabernakel) dengan sistem bongkar pasang.
Sosok
yang menjamin bangsa Israel bisa beribadah kepada Allah yang hidup lengkap
dengan tata cara dan persembahan hewan korban di dalamnya.
Itulah
profil seorang Musa hamba Tuhan yang mengaku tidak pandai bicara (Keluaran
6:30).
Namun
berhasil menyampaikan dan menginterpretasikan firman Tuhan kepada Bezaleel dan
Aholiab serta orang Israel untuk mendirikan kemah Suci (Keluaran 31:1-6).
Siapakah Musa
yang mengaku tidak pantas untuk mewakili Allah untuk berbicara kepada Firaun dan
juga orang Israel?
Siapakah
Musa tanpa Allah yang memperlengkapi dan memberikan kebijaksanaan padanya?
Seringkali
kita sebagai orang percaya malah mengedepankan ketidakmampuan dan kelemahan
kita kepada Tuhan, ketimbang terlebih dulu mau menjalani.
Sangatlah
wajar bagi Musa untuk mengaku tidak hebat dalam berkata-kata yang notabene dia
menjadi seorang gembala kambing domba biasa (Keluaran 3:1).
Allah
berjanji akan menyertai lidah Musa di dalam berbicara kepada bangsa Israel
(Keluaran 4:15)
Perhatikan
bahwa ketika Allah memakai dan mengutus kita, Dia tidak akan membiarkan kita
tanpa memperlengkapi terlebih dulu.
Allah yang
memanggil, maka Ia pun bertanggunjawab untuk terlibat secara penuh dan tidak
angkat tangan atas tugas-tugas yang akan kita pikul.
Tidak ada
tokoh Alkitab yang luar biasa tanpa pemakaian Tuhan atasnya. Tidak ada nabi yang hebat
dan mandiri sendiri, tanpa Allah sendiri yang memberikan wibawa dan pertolongan.
Sekalipun
kita memiliki segudang alasan ketika Allah memanggil dan berusaha untuk
meyakinkan kita akan pekerjaanNya, tunduk dan percayalah kepada otoritasNya.
Allah
selalu berkuasa untuk memberikan apa yang pantas kita dapat dan apa yang cocok
untuk Dia karuniakan.
Allah
tidak pernah merasa terganggu dengan kelemahan dan kekurangan yang kita miliki.
Justru Allah sangat tidak menyukai ketika kita tidak percaya dan malah
meragukan kuasa dan sabdaNya.
Allah tidak akan pernah dikerdilkan oleh kesulitan dan rintangan-rintangan yang menghadang langkah kita.
Sama seperti Allah tidak merasa terusik ketika Israel menghadapi Laut Teberau,
musuh yang kuat, kelaparan dan kehausan.
Adalah
sesuatu yang mudah bagi Allah untuk menaklukkan hal-hal yang sukar dan mustahil
bagi mata kita, yang mungkin karena iman dan kedaulatanNya atas kita.
Orang Israel
tidak akan bertahan dan kuat selama 40 tahun di padang Gurun, tanpa Allah
yang secara intens terlibat di dalam perjalanan mereka.
Mampukah
kita hidup tanpa keterlibatan Allah dalam hidup kita? jawabannya adalah tidak.
Bisakah
kita memikul beban dan tanggungjawab yang dipercayakan, bila Tuhan tidak hadir
dalam kita? jawabannya adalah tidak.
Kita hanya mungkin dan bisa melakukan dan melalui segala hal, hanya karena Allah memihak
dan berserta kita.
Percayalah bahwa Allah akan menyertai dan memakai kita yang biasa menjadi luar biasa.
Orang
yang memiliki kemampuan natural namun memiliki kuasa supernatural karena Allah.
Maukah
anda dipakai dan dituntun oleh Tuhan? Yakinlah bahwa kita tidak pernah salah alamat, ketika kita memenuhi panggilan Tuhan yang mulia itu. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
Puji Tuhan! Terimakasih buat Renungan yg di bagikan! Tuhan memberkati!
ReplyDelete