Percayamu Kepada Tuhan, Haruslah Lebih Besar Daripada Ketakutanmu

 

Image: pexels.com/cottonbro-studio

 

Seorang pria lari ketakutan tatkala temannya sedang menunjukkan seekor binatang kecil yang bernama kadal. Warnanya kecoklatan dan tampak menarik. Namun ketika pria ini melihatnya ia ketakutan dan menghindar jauh.

 

Ia langsung otomatis lari menghindar lantaran ia memang merasa takut dan geli ketika melihat kadal tersebut.

 

Tahukah anda bahwa sebagai orang percaya bahwa kita punya Tuhan yang besar dan perkasa? Namun seringkali kita seperti pria tersebut yang lari dan takut ketika dirinya merasa sudah terancam.

 

Daud ketika ia ditangkap oleh orang Filistan di Gat berkata “waktu aku takut, aku ini percaya kepada Tuhan” (Mazmur 56:4).

 

Setiap manusia pasti memiliki rasa takut yang berbeda antara satu dengan yang lain. Ada yang takut kalau pekerjaannya terganggu, ada yang takut karena tidak bisa membayar sewa kontrakan rumah dan sebagainya.

 

Setiap ketakutan juga memiliki reaksi yang berbeda dari setiap orang. Daud sebagai seorang pahwalan yang mengalahkan berlaksa-laksa musuh, bukanlah orang yang kebal terhadap masalah.

 

Daud pun adalah seorang manusia biasa yang juga memiliki batasan dan kelemahan. Namun ketika Daud berada dalam situasi yang mengancam nyawanya is justru percaya kepada Allah.

 

Seseorang justru bisa mengaku kuat ketika ia sedang kuat dan tidak lemah. Seseorang bisa merasa tidak ada yang kurang dalam dirinya, ketika semua keadaan baik-baik saja.

 

Namun tidak bagi Daud, kali ini ia sudah ditangkap oleh musuhnya, sangatlah wajar baginya untuk bereaksi gentar dan malah ciut. Namun Alkitab mencatat bahwa ketika Daud di dalam rasa takutnya ia justru bisa mengandalkan Tuhan.

 

Daud percaya bahwa Tuhan berserta dan bersamanya sekalipun berada di zona musuh dan sedang berada di situasi yang genting.

 

Daud punya kesempatan untuk gemetar dan merasa kalah serta ditinggalkan, namun justru ia berharap kepada Allah.

 

Bagaimana dengan kita ketika sedang menghadapi krisis yang bisa membahayakan nyawa dan diri kita? Bukankah kita cenderung membesar-besarkan kesulitan dan masalah kita?

 

Bukankah seringkali kita mengandalkan kekuatan diri sendiri, fokus kepada masalah dan melupakan bahwa penyertaan Tuhan tidaklah ter-cansel/gagal sekalipun kita berada dalam masalah.?

 

Ketakutan kita jauh lebih berbicara lebih kuat dan kencang di dalam diri kita ketimbang berharap dan berseru kepada Tuhan.

 

Bukan berarti kita harus selalu berteriak “Yesus tolong” ketika kita sedang dalam bahaya, namun apakah kita mau tenang dan percaya terus bahwa Tuhan akan memantau dan terus mengawasi tiap langkah kita?

 

Tuhan tidak melarang kita untuk takut dan gentar bahkan gemetar sebagai akibat dari persoalan dan rintangan yang sedang menghadang kita.

 

Allah justru ingin melihat sampai sejauh mana kita akan percaya dan memiliki keyakinan yang teguh padaNya di tengah situasi yang terdesak.

 

Daud telah membuktikan dirinya kepada kita, bahwa ia tetaplah percaya kepada Tuhan dan berharap kepada pertolonganNya.

 

Di ayat 5 ia seolah berkata “kepada Allah aku akan tetap percaya dan tidak akan takut aku malah memuji firman Tuhan dan manusia tidak bisa berbuat bebas terhadapku tanpa seizin Tuhan”

 

Orang lain tidak akan punya kuasa sebebas kuasa Tuhan yang ada di dalam diri kita. Orang lain tidak punya otoritas atas hidup kita, sebesar otoritas yang Allah miliki dalam hidup kita.

 

Kekuatan musuh dan peliknya persoalan, tidaklah lebih besar daripada kuasa Tuhan atas hidup kita. Allah berdaulat bukan sebagian atas hidup kita, melainkan atas seluruh keberadaan kita.

 

Maukah kita percaya dan terus berhadap kendatipun kita sedang berada di dalam masalah dan cobaan hidup?

 

Maukah kita terus mengarahkan hati kita kepada pertolongan dan kemampuan Tuhan ketika ketakutan mungkin sedang datang melanda kita?

 

Allah bukan saja mampu untuk melenyapkan rasa khawatir dan cemas dalam diri kita, namun ia bisa melegakan dan memberikan damai sejahtera dan kelepasasn atas hidup kita.

 

Percayalah kepada Tuhan di saat kita takut, berharaplah kepada Allah di saat situasi-situasi kritis yang kita lalui dalam hidup ini. Amin. Tuhan Yesus memberkati.

 

0 Response to "Percayamu Kepada Tuhan, Haruslah Lebih Besar Daripada Ketakutanmu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel