Pentingnya Anak Belajar Ngaku & Bertanggungjawab Kalau Ia Salah
Image: pexels.com/rdne-stock-project |
Pernahkah anda
melihat seseorang yan sulit untuk mengaku salah, dan kalau ia gagal ia
menyalahkan orang lain? Kalau pun dia sadar salah, dia malah diam supaya orang
lain tidak tahu kelemahan yang ia miliki.
Barangkali kita
pun pernah melakukan hal yang seperti itu bukan? Bahwa ternyata untuk mengaku
salah itu sangatlah sulit, karena kita gagal di mata orang lain.
Namun penting
kita sadari bahwa saat kita menjadi orang tua, apakah yang kita inginkan dari
mereka, apalagi kalau mereka salah, tentu kita berharap supaya mereka mengaku
bukan?
Semisal anak
kita “menupahkan air dengan tidak sengaja, tapi justru si anak diam-diam”.
Walau kita sebagai orang tua, tahu bahwa anak kita melakukan ketidaksengajaan
akan hal tersebut, namun anak kita justru tidak mengaku ketika kita bertanya.
Bagaimanakah
perasaaan kita apabila ketika kita bertanya tentang siapa yang berbuat salah,
si anak malah menyalahkan si kakak atau adiknya? Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan
begitu saja.
Anak masihlah
membutuhkan bimbingan dari orang tua untuk mengajari mereka nilai-nilai hidup yang
baik, yang akan jadi bekal bagi si anak ketika nanti ia dewasa.
Orang tua
perlu untuk mengajak anak untuk berbincang atau mengobrol, bukan dibentak atau
dimarahin, namun lebih kepada dialog.
Apabila anak
semakin dimarahi dan dibentak, maka mereka akan semakin menutup-nutupi kelemahan
mereka, karena mereka tidak mau disalahkan. Maka orang tua perlu mengajak si
anka bicara baik-baik.
Semisal orang
tua berkata “nak kalau kamu numpahin air, kamu perlu lho ngomong, bu maaf
tadi saya numpahin air, maaf yah, saya tidak sengaja”
Kita sebagai orang
tua perlu menekankan kepada si anak bahwa setiap orang bisa melakukan kesalahan,
tapi yang jauh lebih penting lagi ialah apa yang selanjutnya dilakukan saat
seseorang melakukan kesalahan.
Anak harus tahu
bahwa mereka harus perlu berani untuk mengakui kalau mereka salah. Inilah yang
perlu kita tanamkan dan ajarkan kepada anak-anak kita.
Kita ajak si anak
untuk bertanggungjawab, semisal dia melakukan hal-hal yang menurut kita tidak
baik. Kita perlu menyuruh mereka untuk mengelap lantai, semisal ia menumpahkan
air, atau mengelap tembok, apabila ia corat coret tembok dengan sembarang.
Bagaimana
kalau anaknya masih kecil, dan kurang paham untuk berbuat seperti itu? Orang tua
perlu menemani atau membantu anak untuk mengelap dan melakukan apa yang ingin mereka
lakukan sebagai bagian dari tanggungjawab mereka.
Bila perlu kita
tunjukkan cara untuk mengelap lantai yang basah dengan benar sampai kering dan
bersih, sehingga anak tidak asal-asalan untuk mengelap lantai yang basah.
Si anak pun
perlu belajar untuk melakukan sesuatu dengan benar, sehingga ia tidak mengelap
begitu saja, dan lalu meninggalkan lap begitu saja dan malah membuang kain
lapnya.
Bagaimana
kalau kejadian semacam itu terjadi di luar ruangan semisal restoran? Anda bisa
mengajari anak untuk memanggil pelayan dengan sopan, dan berkata “maaf pak,
tadi ada yang tumpah, boleh tolong dilap?”
Bahkan setelah
itu, kita juga bisa ajari untuk mengucapkan “terimakasih kepada pelayan restoran,
yang sudah membantu membesihkan meja”
Perlu untuk
membiasakan anak sejak dini agar mereka harus dan berani menghadapi realita di
hadapan mereka, harus berani untuk ngomong sendiri.
Memang ini
bukanlah hal yang mudah kita lakukan dan biasakan, namun kita perlu secara
perlahan untuk mengajari mereka. Bahkan orang tua pun perlu jadi teladan bagi
anak-anak mereka, apabila kita berbuat salah, maka kita pun sebagai orang tua
perlu meminta maaf.
Anak-anak akan
belajar dari cara kita menghadapi kesalahan atau belajar dari kegagalan. Anak
bisa belajar hal yang penting, bahwa gagal atau salah itu bukan akhir dari
segalanya.
Anak juga
perlu dari orang tua, bahwa semuaa orang belajar dari kesalahan dan memberi
tahu mereka bahwa semua orang bisa menjadi lebih baik dan tidak perlu malu
kalau kita salah dan gagal.
Kita perlu
belajar bertanggungjawab dengan belajar mengakui, karena inilah karakter yang
perlu kita inginkan dari si anak hingga dia dewasa nanti bukan?
Marilah
membangun karakter anak mulai dari kejadian-kejadian sehari-hari. Bimbingan orang
tua berdampak besar bagi si anak apalagi bila orang tua sendiri menjadi teladan
bagi anak-anak. Semoga bermanfaat, salam Parenting.
Sumber:
Akun
Tiktok “Leonny Atmadja
https://www.tiktok.com/@oureverydaythings?_t=8iBxHZJTqAZ&_r=1
0 Response to " Pentingnya Anak Belajar Ngaku & Bertanggungjawab Kalau Ia Salah"
Post a Comment