Orang Yang Bangkit Dari Kegagalanlah, Pribadi Yang Luar Biasa


Image: guideposts.com


Menjadi orang Kristen atau menjadi orang yang sudah menerima Kristus dalam hidup secara pribadi, bukan berarti bahwa hidup kita akan baik-baik saja.

Bukan berarti bahwa kita akan berada dalam suasana tenang dan damai, bahkan penuh berkat melimpah.

Menjadi seorang yang percaya kepada Tuhan, akan banyak mengalami terpaan, masalah, badai hidup yang bertubi-tubi.

Tidak sedikit ada keluarga yang gagal dalam pengiringannya kepada Tuhan, ketika badai hidup datang. 

Awalnya setia dan sungguh-sungguh beribadah dan melayani, namun ketika ada masalah yang bersumber dari lingkungan keluarga, maka situasi pun berubah.







Beribadah kepada Tuhan bukan merupakan sebuah hal yang harus dilakukan. Berdoa kepada Tuhan, juga sudah merupakan sebuah kebosanan dan tidak wajib. 

Bahkan membaca Alkitab pun akan malas dan bahkan tidak membaca Alkitab sama sekali.

Ada juga orang yang mengalami problema dalam pekerjaan yang dia miliki. 

Sebelum terjadi guncangan dalam soal ekonomi, beribadah dan melayani adalah sesuatu yang rutin dan dilakukan dengan penuh semangat.

Namun ketika, pundi-pundi uang sudah menipis, maka kisah perjalanan iman kita pun berubah tema.

Awalnya bisa mengutamakan Tuhan dan memberikan waktu kepada Tuhan.

Walau pulang kerja mepet, bahkan lembur, terkadang masih diusahakan untuk tetap beribadah dan melayani Tuhan. 

Sebelum persoalan menerpa, serasa tidak ada halangan untuk datang kepada Tuhan.

Seorang pelajar atau mahasiswa yang tengah baru memulai perkuliahan atau studi, dengan penuh semangat yang membara dalam melayani Tuhan.

Serasa sangat mudah untuk meluangkan waktu hingga terkadang hampir tengah malam. Serasa bahwa waktunya adalah untuk Tuhan.

Di sela-sela tugas-tugas di sekolah dan kampus pun, dia punya hikmat dan kesanggupan yang ekstra untuk tetap bisa datang beribadah dan melayani Tuhan.


Baca Juga :Semakin engkau jauh dari Tuhan, semakin hidupmu akan hancur

Akan tetapi ketika studi sudah mulai berat dan semakin banyak tantangan karena levelnya semakin tinggi, maka dia pun juga berubah. Mengabaikan ajakan kawan-kawan sepelayanan, sudah tidak hiraukan lagi.

Tidak mengingat janji Tuhan dan serasa waktu untuk studi dan segala urusan dengan perkuliahan atau sekolah sudah memberatkan dan waktu untuk Tuhan pun sudah tidak ada.


Bahkan hari libur yakni hari minggu pun, terkadang dipakai untuk urusan-urusan tugas bahkan hingga tak sempat hadir di bangku Gereja.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa situasi yang tidak dapat dikendalikan, akan membuat kemudi iman kita pun goyah karena beratnya tekanan tersebut.

Terkadang kapal rohani kita pun, seolah karam di tengah laut dan hampir tenggelam. Sebenarnya ada perasaan rindu yang tersisa di hati dan di jiwa untuk datang kepada Allah, namun niat tak sebesar tindakan untuk melakukan.

Memang kerinduan untuk berdoa dan kembali beribadah seolah Tuhan ingatkan dan sepintas kita peduli dengan sinyal Tuhan. Namun apa yang hendak kita katakan, serasa tubuh kita tak mampu dan sanggup lagi untuk melangkahkan kaki.

Serasa tidak ada kekuatan yang cukup untuk mengangkat tangan dan menekuk lutut kita bersimpuh di bawah kaki Tuhan, untuk menaikkan doa kita kepada Dia.


Baca Juga :Jujurlah, engkau tidak bisa hidup tanpa Tuhan


Setiap orang Kristen, pasti akan mengalami badai dalam hidupnya. Hamba Tuhan pun memiliki pergumulan walau tidak selalu terlihat, karena harus tetap menunaikan tugas-tugas.

Bagaimana kita sebagai jemaat? Apakah kita berhak untuk meninggalkan Tuhan? Apakah kita layak menghentikan pujian dan penyembahan kita kepadaNya? Siapakah kita yang merasa layak diberkati dan disertai bahkan dilindungi oleh Tuhan?

Mengapa Tuhan pun tidak bisa menuntut kesungguhan yang tulus dari kita, sekalipun kita tidak mampu dan tidak kuat oleh karena beratnya tekanan hidup yang datang?

Menjadi seorang Kristen, bukan hanya ketika kita dalam suasana aman dan tenang. Sebagaimana kita membutuhkan berkat dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita, kita pun butuh Dia secara pribadi dalam persoalan dan tantangan yang berat yang sedang kita hadapi dan alami.


Kalau anda merasa sudah jatuh dan sudah terkapar seolah tidak bangkit lagi, jangan pernah menyerah dan jangan pantang mundur. Jatuh dan gagal itu sudah biasa.

Ada banyak orang yang jatuh, ada banyak orang yang gagal, ada banyak orang yang punya masalah dan menangis dan menderita. Itu adalah hal biasa dan dihadapi oleh orang non Kristen.

Adalah sesuatu yang luar biasa, ketika kita bangkit dari kegagalan kita. Adalah sesuatu yang luar biasa ketika kita bisa bangkit dari kejatuhan kita.

Adalah hal yang luar biasa, ketika kita sudah terpuruk dan lemah bahkan sakit, namun kita bangkit dan menyatakan kembali kerinduan kita kepadaNya.



Keluaran 34:6 dan Mazmur 86:15; 103:15 menyebutkan bahwa “Tuhan itu adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia”. Jika anda merasa bahwa, anda sudah tidak layak lagi, ayo bangkitlah.

Jika anda merasa sudah tidak berdaya lagi datang kepada Tuhan, ayo bangkitlah dari kegagalan anda dan dari kejatuhan anda. 

Jika anak yang hilang yang sudah menghabiskan seluruh harta warisan, yang hidup foya-foya dan sebatang kara di negeri orang lain bahkan jauh dari kasih sayang, namun masih diterima oleh bapanya. (Lukas 15:11-32;

Apalagi Bapa kita yang di Surga, kalau kita tulus dan sungguh-sungguh ingin bangkit dan kembali menyatakan cinta kita kepadaNya, maka Dia pun akan menerima kita apa adanya.


Baca Juga :Anda dilupakan manusia, Tuhan menerima anda apa adanya

Jika pendosa di atas kayu salib yang sudah nyaris matipun, masih mendapatkan kemurahan Tuhan, apalagi kita yang memiliki banyak kesempatan untuk datang kepada Dia, Dia akan menerima kita dengan senang hati.

Mazmur 51:17 “korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kau pandang hina ya Allah


Tuhan tidak akan mengabaikan air mata pertobatan dan kerinduan kepada Dia. Jangan pernah merasa bahwa anda tidak pantas dan tidak layak lagi mempersembahkan puji-pujian kepadaNya.

Anda tidak tidak perlu merasa salah dan aneh, untuk bersyukur dan menyerahkan kembali hidup anda kepada Dia. Dia adalah Allah yang sangat mengasihi kita.

Ingatlah bahwa Allah sangat mengasihi manusia berdosa dan rela memberikan hidup yang kekal kepada mereka yang percaya kepadaNya (Yohanes 3:16).

Maka andapun adalah target dari kasih itu. Sekalipun anda pernah mengingkari Dia dan melupakan Dia, namun tak sedetikpun Dia lupa dan mengabaikanmu.

Dia adalah Allah yang tetap sama baik kemarin, hari ini dan untuk seterusnya (Ibrani 13:8), yakni Allah yang mencintai orang-orang yang sungguh-sungguh datang kepadaNya dengan penuh penyerahan diri. Amin. Tuhan Yesus memberkati.

0 Response to "Orang Yang Bangkit Dari Kegagalanlah, Pribadi Yang Luar Biasa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel