MENJADI ORANG KRISTEN HARUS KAYA RAYA, BENARKAH?
ORANG KRISTEN HARUS
KAYA - Di dalam dunia ini tentu ada beragam
kondisi seseorang, ada yang kaya ada juga yang miskin. Ada yang awalnya miskin
namun dengan berbagai upaya dan semangat hidup yang tinggi, status pun berubah
menjadi orang kaya.
Namun sebaliknya ada juga orang kaya yang berakhir menjadi orang miskin. Walau kedua kondisi ini memiliki latarbelakang masing-masing, namun faktanya memang demikian.
Namun sebaliknya ada juga orang kaya yang berakhir menjadi orang miskin. Walau kedua kondisi ini memiliki latarbelakang masing-masing, namun faktanya memang demikian.
Di dalam Alkitab juga terdapat beberapa
orang kaya, bahkan catatan Alkitab ada juga kisah mengenai orang miskin. Namun dalam
artikel kali ini, kita akan membahas pertanyaan menarik yakni “apakah orang
Kristen harus kaya?”
Kaya adalah kondisi di mana seseorang
memiliki harta baik berupa uang, barang dan sebagainya. Dalam Kejadian pasal
26:13 disebutkan bahwa Ishak menjadi kaya bahkan sangat kaya.
Kekayaan Ishak bisa terlihat dengan jelas
dari berapa jumlah binatang yang daia miliki. Alkitab juga mencatat Boas yang
akan menjadi suami Naomi (yang miskin) adalah seorang yang kaya dan yang berhak
untuk menebus Naomi (Rut 2:1).
Bahkan Ayub seorang yang takut akan Tuhan
dan saleh, adalah termasuk salah satu orang yang paling kaya di zaman dulu. Rincian
kekayaan Ayub dapat anda lihat di Ayub pasal 1. Saya tidak akan banyak membahas
nama-nama orang yang kaya di dalam Perjanjian Lama.
Di dalam Perjanjian Baru salah satu orang
kaya yang disebutkan ialah Yusuf Arimatea. Dialah orang yang menguburkan Yesus
dan dia juga salah satu murid Yesus (Matius 27:57).
Jika kita melihat ada beberapa nama orang kaya dalam Alkitab, jangan lupa catatan Alkitab juga terdapat sejumlah orang miskin.
Jika kita melihat ada beberapa nama orang kaya dalam Alkitab, jangan lupa catatan Alkitab juga terdapat sejumlah orang miskin.
Dalam Markus 10:21 Yesus menyuruh anak muda
yang kaya raya untuk menjual hartanya dan membagikannya kepada orang miskin.
Tentu jika kita bandingan, manakah yang lebih banyak orang miskin ketimbang orang kaya? Jawabannya pasti sudah terjawab yaitu, yang paling banyak adalag orang miskin.
Tentu jika kita bandingan, manakah yang lebih banyak orang miskin ketimbang orang kaya? Jawabannya pasti sudah terjawab yaitu, yang paling banyak adalag orang miskin.
Kembali ke pertanyaan di atas “haruskan
orang Kristen kaya?” kalau dikatakan “bolehkah orang Kristen kaya? Jawabannya,
tentu boleh!
Dengan menjadi kaya, maka akan sangat dengan muda untuk menjalai kehidupan ini, dan sangat mudah untuk menolong orang yang miskin. Ada perbedaan antar kata ‘harus’ dan ‘boleh’.
Dengan menjadi kaya, maka akan sangat dengan muda untuk menjalai kehidupan ini, dan sangat mudah untuk menolong orang yang miskin. Ada perbedaan antar kata ‘harus’ dan ‘boleh’.
LIHAT JUGA : Istri Pendeta tidak boleh jadi Bendahara Gereja
Kalau disebutkan bahwa orang Kristen harus
kaya, maka ada konsekuensi logis yakni bahwa orang Kristen tidak boleh miskin, benarkan
demikian? dan kalau kita setuju bahwa miskin itu merupakan sebuah kondisi yang
menentang Tuhan, karena untuk ‘menjadi kaya’ adalah sebuah keharusan.
Maka semua orang Kristen (orang percaya)
harus kaya. Kita sudah bahas di atas definisi ‘kaya’ secara sederhana. Kaya bukan
secara rohani namun secara jasmani (fisik). Orang kaya dapat terlihat dari apa
yang dia tinggali dana pa yang dia pakai.
Tentu orang miskin pun demikian, bahwa
mereka sangat terlihat dari apa yang mereka pakai, makan, minum, tempati dan
tempat-tempat mana yang sering mereka kunjungi.
Saya tidak akan membahas bahwa ada orang kaya yang hidup sederhana dalam pembahasan kali ini dan ada orang miskin yang berlagak kaya. Artikel ini hanya ingin menjawab “apakah orang Kristen harus kaya”
Saya tidak akan membahas bahwa ada orang kaya yang hidup sederhana dalam pembahasan kali ini dan ada orang miskin yang berlagak kaya. Artikel ini hanya ingin menjawab “apakah orang Kristen harus kaya”
1.TIDAK ADA SATU AYAT ALKITAB YANG MENGATAKAN “ORANG PERCAYA HARUS KAYA”
Memang ada banyak bukti bahwa ada sejumlah
orang-orang yang hidup di zaman yang berbeda-beda di dalam Alkitab baik PL dan
PB. Bahkan ada juga perempuan-perempuan yang kaya yang mendukung pelayanan
Yesus (Lukas 8:3) ,salah satu nama yang disebut ialah Yohana istri Khuza.
Alkitab hanya memberikan bukti bahwa ada
orang kaya yang hidup di eranya masing-masing, namun tidak ada satupun yang
berkata bahwa murid Yesus harus kaya, atau anak-anak Allah harus kaya, bahkan
tidak ada kalimat atau ayat-ayat yang berkat orang percaya harus kaya.
Jika seandainya saja, ada ayat yang berkata
demikian bahwa setiap orang percaya harus kaya, maka tidak ada pilihan lain,
selain berjuang untuk bangkit dari kemiskinan dan berusaha sekuat mungkin
apapun yang terjadi supaya status/konsisi miskin berubah menjadi kaya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Alkitab yang
tidak menyuruh kita harus hidup kaya. Namun jika pertanyaan diganti dengan ‘bolehkan
hidup kaya’ tentu jawabannya, sangat boleh.
Alangkah lebih baik, jika banyak orang menjadi kaya. Namun yang perlu digarisbawahi ialah ‘menjadi kaya’ bukanlah sebuah keharusan dan mutlak.
Alangkah lebih baik, jika banyak orang menjadi kaya. Namun yang perlu digarisbawahi ialah ‘menjadi kaya’ bukanlah sebuah keharusan dan mutlak.
2. YESUS TIDAK MEMERINTAHKAN ORANG MISKIN SUPAYA MENJADI KAYA
Kalau di atas saya sudah membahas bahwa
tidak ada perintah khusus dalam seluruh alkitab baik PL dan PB untuk setiap
orang percaya harus kaya, maka demikian juga bahwa Yesus pun tidak pernah
memerintahkan orang miskin untuk menjadi kaya, mengapa? Karena memang menjadi
kaya hanyalah kondisi hidup seseorang.
Tentu orang-orang yang mengikuti Yesus dan
menyaksikan mukjizat 5 roti dan 2 ikan bukanlah orang kaya. Mereka adalah
orang-orang sederhana, yang memiliki banyak pergumulan dan tetertarikan sendiri
dengan sosok Yesus.
Kalau saja Yesus setuju bahwa murid Yesus
harus kaya, toh Dia juga memilih
murid dari kalangan biasa dan sudah pasti bukan orang kaya. Dalam Kisah Para
Rasul 4:13 disebutkan bahwa Petrus dan Yohanes keduanya bukan dari orang
terpelajar.
Memang ayat ini tidak sedang menjelaskan
bahwa mereka adalah orang miskin, namun latarbelakang mereka sangat jelas
sekali bahwa, mereka sama sekali tidak berhubungan dengan kehidupan yan mewah
dan kaya.
Ketika Yesus beberapa kali memberitakan kerajaan Allah, beberapa kali menyembuhkan penyakit tidak ada terlontar dari mulut Yesus, bahwa siapa yang mau menjadi muridNya haruslah berjuang untuk kaya.
Ketika Yesus beberapa kali memberitakan kerajaan Allah, beberapa kali menyembuhkan penyakit tidak ada terlontar dari mulut Yesus, bahwa siapa yang mau menjadi muridNya haruslah berjuang untuk kaya.
Yesus juga tidak berkata bahwa siapa saja
yang miskin, harus mengubah nasib mereja menjadi nasib yang baik yakni menjadi
kaya. Alkitab sama sekali tidak merekam hal tersebut. Dari semua ajaran Yesus,
tidak ada satupun yang menekankan poin tentang topik bahwa kekayaan adalah
sesuatu yang mutlak.
3.ADANYA FAKTA BANYAKNYA
ORANG MISKIN
Alkitab mencatat bahwa ada jemaat yang
tidak kaya dalam arti memang jemaat yang miskin. Wahyu 2:9 jelas sekali bahwa
jemaat Smirna adalah jemaat yang miskin.
Dalam cerita di Kisah Para Rasul di mana hasil penjualan tanah dibagi-bagikan untuk orang lain, adalah salah satu bukti bahwa jemaat pun ada yang memiliki kondisi miskin (Kis. 2:45).
Bahkan di Yerusalame sendiri pun ada orang-orang yang masih membuthkan sumbangan dari orang-orang yang mampu dan maju berkorban (Roma 15:26).
Dalam cerita di Kisah Para Rasul di mana hasil penjualan tanah dibagi-bagikan untuk orang lain, adalah salah satu bukti bahwa jemaat pun ada yang memiliki kondisi miskin (Kis. 2:45).
Bahkan di Yerusalame sendiri pun ada orang-orang yang masih membuthkan sumbangan dari orang-orang yang mampu dan maju berkorban (Roma 15:26).
LIHAT JUGA : Orang Kristen Harus Kaya, Benarkah?
Adanya kenyataan bahwa banyak orang miskin
di zaman Alkitab dan bahkan zaman sekarang ini, membuktikan bahwa ini adalah
kondisi hidup. Setiap orang berhak untuk menjadi kaya dan kalaupun miskin,
sebenarnya bukanlah hal yang benar-benar melanggar perintah Tuhan.
Kalau saja orang miskin di setiap era dan
zaman ada, berarti untuk menjadi kaya bukanlah keharusan. Jika menjadi orang
kaya adalah keharusan, maka orang miskin pun tidak ada pilihan lain selain
berjuang mati-matian untuk menjadi kaya.
Fakta bahwa masih banyak orang percaya yang miskin terutama di desa juga membuktikan bahwa menjadi kaya bukanlah anjuran Alkitab dan perintah Yesus.
Fakta bahwa masih banyak orang percaya yang miskin terutama di desa juga membuktikan bahwa menjadi kaya bukanlah anjuran Alkitab dan perintah Yesus.
KESIMPULAN
Siapapun anda, di manapun anda berada, anda
tetap memiliki hak untuk hidup kaya. Jika andapun kaya maka hal tersebut adalah
sesuatu yang diskyukuri, namun jika anda miskin, anda tidak perlu berkata dalam
hati “saya harus menjadi kaya”.
Miskin bukanlah kesalahan, menjadi miskin
bukanlah kegagalan dalam menaati firman Tuhan. Menjadi kaya juga bukanlah
karena hasil melakuan firman Tuhan.
Orang yang tidak percaya juga memiliki kondisi semacama ini juga. Jadi orang Kristen tidak harus menjadi kaya karena hal tersebut bukanlah perintah Tuhan dan bukan pula perintah Alkitab.
Karena untuk menjadi Kaya tidak perlu menjadi seorang Kristen, tentu agama lain di luar Yesus pun memiliki kekayaan melebihi orang Kristen sendiri. Mereka tak perlu harus menyembah Yesus untuk menjadi kaya.
Orang yang tidak percaya juga memiliki kondisi semacama ini juga. Jadi orang Kristen tidak harus menjadi kaya karena hal tersebut bukanlah perintah Tuhan dan bukan pula perintah Alkitab.
Namun setiap orang harus berjuang keras,
ini adalah sesuatu yang harus dilakukan dalam perjalanan kehidupan kita di
dunia ini. Semoga artikel ini bermanfaat
dan Tuhan Yesus memberkati.
0 Response to "MENJADI ORANG KRISTEN HARUS KAYA RAYA, BENARKAH?"
Post a Comment