SEMUA PENYAKIT DISEBABKAN OLEH DOSA? JANGAN TERTIPU
HIDUP KRISTEN - Alkitab adalah
penafsir terbaik dalam menjelaskan dirinya sendiri. Alkitab merupakan panduan
yang lengkap di dalam kehidupan Kristiani sepanjang masa. Bisa dikatakan bahwa
berhenti membaca Alkitab, maka impaknya kita berhenti mengetahuai rencana
Allah. Allah sudah menuliskan semua kehendak-Nya di dalam Taurat-Nya.
Pemazmur pun berkata
bahwa “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa.....” (Maz. 17:7) Orang
Kristen harusnya selalu mencari dan menyelidiki Alkitab untuk terus mengetahui
apa yang menjadi kehendak-Nya.
Murid rohani rasul
Paulus yakni Timotius memberikan kesaksian yang sangat mantap di dalam
menggambarkan keunggulan Firman Tuhan “Ingatlah bahwa dari kecil.....bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyetakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Tim. 3:15-16).
Kita akan melihat apa
yang dikatakan oleh Alkitab mengenai penyakit, baik jenisnya dan penyebabnya.
Kata penyakit muncul di dalam Alkitab pertama kali di dalam Perjanjian Lama
yakni di dalam Keluaran 5:3 “Lalu kata
mereka....supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau
pedang” dan kata penyakit diakhiri di dalam Perjanjian Baru di
dalam 2 Tim.2:17 “Perkataan
mereka menjalar seperti penyakit kanker.....”
Di dalam Alkitab,
jenis penyakit pertama yang disebutkan ialah “penyakit sampar” di dalam
terjemahan bahasa inggrisnya disebut “plague” kata ini
memiliki arti wabah.
Sedangkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia menjelaskan istilah “wabah” sebagai
penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang
di daerah yang luas (seperti wabah cacar, disentri, kolera) dan epidemi.
Penyakit sampar yang disebutkan oleh Alkitab, tentu bisa merenggur nyawa orang
(Kel. 9:5).
Di bawah ini kita akan
mendaftarkan jenis-jenis penyakit
-Penyakit sampar/plague (Kel. 5:3; 9:3;
Ima. 26:25; Bil. 14:12; Ulg. 28:21; 2 Sam. 24:1, 15; 1 Taw. 21:14; 2 Taw. 7:17;
20:9; Maz. 78:50; 91:3, 6; Yer. 14:12; 21:6-7, 9; 24:10; 27:8, 13; Yer. 28:8; 29:17-18;
32:24, 36; 34:17; 42:17; 44:13; Rat. 1:20; Yeh. 6:11; Hos. 13:14; Amos. 4:10;
Hab. 3:5; Luk. 21:11; Kis. 24:5)
-Penyakit Kusta/leprosy (Ima. 13:2-29; 2
Raj. 5:7, 11, 27; 2 Taw. 26:19, 23; Mar. 1:42; Luk. 5:13 )
-Penyakit Kudis/scab (Ims. 13:32)
-Batuk Kering/wasting disease (Ulg. 28:22)
-Demam; Demam Kepialu/fever (Ulg. 28:22;
Luk. 4:39; Hab. 3:5)
-Sakit Radang/inflammation (Ulg. 28:22)
-Penyakit Usus/intestinal (2 Taw. 21:18-19)
-Penyakit Paru-para (106:15)
-Penyakit ayan/epilepsy (Mat. 4:24)
-Penyakit Lumpuh/paralytic (Mat. 4:24; Kis. 8:7)
-Penyakit Pendarahan/hemorrhage (Mar. 5:29, 34)
-Penyakit disebabkan
Roh Jahat (Luk. 6:18; Luk. 8:2)
-Barah/malignant (Ayub. 2:7)
-Buta/blindness (Mat. 9:27-32;
11:5; 12:22; 15:14; 15:30-31; 21:14; Mar. 8:22-23; 10:46, 49, 51, Luk. 7:21-22;
14:13; 21; 18:35; Yoh. 5:3; 9:1-41; 11:37; )
-Bisu/deaf (Mat. 9:32-33;
12:22; 15:30; Mar. 9:25; Luk. 1:20; 11:14)
Daftar di atas adalah
jenis penyakit yang ada di dalam Alkitab. Jika dibandingkan dengan penyakit
masa kini, maka akan tampak perbedaan yang sangat jauh.
Perkembangan peradaban
manusia yang semakin tinggi, disertai pengetahuan akan obat-obatan dan jenis
makanan serta cara mengolah dan mengawetkannya tentu memiliki andil di dalam
bertambahnya jenis penyakit.
Dimensi penyakit yang
cukup berbeda, pengangan yang berbeda serta reaksi dari penderita juga berbeda
apalagi impak yang ditimbulkan oleh penyakit. Namun perlu kita ketahui bahwa
penyakit memiliki penyebab tersendiri.
Mulai dari alasan
wajar (natural)
yakni Tuhan yang menyebabkan penyakit menimpa seseorang, di sisi lain ada juga
penyakit yang disebabkan oleh pelanggaran/dosa tertentu.
Misalkan Miryam dan
Harun kena penyakit kusta karena mengata-ngatai Musa hamba Allah (Bil.
12:1-10). Ada juga penyakit yang disebabkan oleh Iblis/Setan, seperti kisah
Ayub (Ayub. 2:7) namun untuk kasus ini Allah mengijinkannya terjadi untuk
melihat kemurnian iman dari Ayub sebagai orang Saleh dan takut akan Tuhan
(Ayub. 1:1).
Di dalam Perjanjian
Baru Yesus beberapa kali menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh roh jahat
di antaranya ialah roh yang menyebabkan tuli dan bisu (Mar. 9:25; Luk. 6:18)
Yesus mengusir roh tersebut, dan orang itu pun sembuh.
Yesus juga
menyembuhkan seorang anak dari penyakit ayan yang disebabkan oleh roh jahat,
dan ketika roh tersebut diusir keluar, anak itu pun sembuh total. (Luk. 9:42).
Singkatnya dalam pelayanan Yesus dan murid-murid-Nya, ada sejumlah besar orang
yang memiliki penyakit yang disebabkan oleh roh jahat yang pada akhirnya
memperoleh kesembuhan (Kis. 5:16; 8:7).
LIHAT JUGA : Orang Kristen Harus Kaya, Benarkah?
Kisah yang sangat
menarik juga ialah Yesus menyembukan seorang wanita lansia yang selama 18 tahun
dirasuk oleh roh sehinga ia sakit sampai punggungnya tidak bisa tegak. Yesus
menyembuhkannya dengan mengusirnya keluar.
Kita melihat bahwa roh
jahat pun bisa menyebabkan penyakit dan metode penyembuhannya hanya dengan
mengusirnya. Namun penyakit yang tidak disebabkan oleh roh jahat, Alkitab tidak
mencatat tentang pengusiran roh (exorcism).
Selain penyakit yang
disebutkan di atas, ada juga penyakit yang menimpa seseorang secara alami.
Misalkan demam atau panas. Ini bisa disebabkan oleh cuaca dan kondisi tubuh
yang kurang fit. Alkitab masih merekam mengenai penyebab penyakit yang dialami
seseorang yakni karena “dosa”.
Hal ini tentu atas
seizin Tuhan juga, karena merupakan bentuk pelanggaran dan penolakan akan
kehendak Tuhan atau ketidaktaatan (Maz. 107:7) Contoh pribadi yang mengalami
hal ini ialah raja Uzia yang mengalami kusta di dahinya. (2 Taw. 26:20).
Kisah yang paling unik
mengenai penyakit yang disembuhkan ialah oleh Yesus ialah penyakit seseorang
yang buta sejak lahir. Umumya masyrakat Yahudi pada waktu itu berasumsi bahwa
seseorang yang menderita penyakit disebabkan oleh dosa yang diperbuatnya.
Oleh sebab itu
murid-murid Yesus menyebutkan apakah orang tuanya atau orang buta tersebut yang
menjadi penyebab utama penyakitnya (Yoh. 9:2). Namun Yesus memberikan komentar
yang menyejukkan hati yaitu: “bukan dia dan bukan juga orang tuanya,
melainkan pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia” (ayat 3)
Apa yang dipikirkan
oleh murid-murid Yesus ialah, mengenai penyebab dari penyakit yang diderita
oleh orang tersebut dan bukan solusi. Selain menuduh karena dosa, mereka melibatkan
si penderita dan juga orang tuanya.
Dalam hal ini Yesus,
pemikiran Yesus “melampaui” pikiran murid-muridNya” apa yang lihat Yesus
sungguh berbeda dengan apa yang dilihat oleh murid-murid-Nya.
Yesus melihat
bagaimana si orang buta tersebut memuliakan dan menyatakan pekerjaan Allah. Di
sinilah letak strategis antara Yesus dengan murid-murid-Nya di dalam menyikapi
isu mengenai penyakit tersebut. Murid-murid tidak bisa menerobos keadaan yang
kritis tersebut kepada dimensi rohani.
Mereka sudah terbiasa
dengan kebiasaan dan anggapan orang bahwa dosalah penyebab utama penyakit yang
diderita oleh seseorang. Dosa menjadi titik poin dan tolak ukur alasan
seseorang ditimpa penyakit. Namun kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa
penyakit memiliki makna dan tujuan khusus.
Di abad 21 ini, tentu
penyakit semakin banyak, baik dari jenisnya, penyebabnya dan dampaknya. Jenis
penyakit yang berbeda pasti memiliki penanganan yang berbeda pula. Tidak semua
penyakit ketika diobati langsung sembuh atau pulih dalam hitungan, menit, hari
atau bulan.
Ada juga menyakit yang
menahun yang tidak kunjung sembuh. Penyakit yang sangat sulit untuk disembuhkan
salah satunya ialah penyakit yang disebabkan oleh Virus dan juga kelainan
genetika.
Penyakit bawaan lahir
tentu tidak ada kaitannya dengan ulah/tingkah dari si penderita. Misalkan jika
ada seseroang mengidap penyakit paru-paru, karena dia adalah seorang perokok
berat, maka hal itu sudah wajar.
Namun jika penyakit yang
diderita merupakan bawaan sejak sejak lahir, tentunya hal ini merupakan beban
pikiran dan merupakan persoalan yang pelik dan hampir-hampir membuat putus asa
dan hilang pegangan hidup.
Bingung dan takut
selalu mewarnai pikiran dari keluarga yang ditimpa situasi seperti ini? Apakah
penyakit yang anda derita disebabkan oleh kondisi alamai/natural?
Apakah
penyakit anda disebabkan roh jahat? Satu opsi terakhir yang membuat kita
berpikir jauh ialah “karena Allah ingin menyatakan pekerjaan-pekerjaan-Nya
kepada orang-orang sekitarnya”.
LIHAT JUGA : Bolehkah pindah-pindah Gereja?
Jika anda masih ingat
kisah seorang yang buta dari sejak lahir, murid-murid bertanya mengenai siapa
yang berbuat dosa, apakah ia sendiri (orang buta) atau orang tuanya (Yohanes
9:1-2)
Rupanya, orang-orang
zaman dulu memiliki penilaian sendiri mengenai penyakit yang dialami seseorang.
Kesan yang timbul di dalam benak para murid ialah ‘dosa’. Para murid secara
spesifik menunjuk kepada pribadi yakni orang buta atau orang tuanya.
Para murid Yesus
tampaknya tidak punya opsi lain mengenai kira-kira apa yang menjadi penyebab
orang buta yang sejak lahir tersebut. Mereka dengan spontan saja bertanya tanpa
ada merasa bersalah.
Namun Yesus memberi
jawab yang menakjubkan bahwa ‘bukan karena orang tua dan bukan juga karena
orang yang buta sejak lahir tersebut’ melainkan ‘karena pekerjaan Allah harus
dinyatakan di dalam dirinya’ (Yohanes 9:3). Seringkali mata kita ‘terlalu
tajam’ dalam melihat ‘dosa seseorang’. Mata kita terlalu ‘lihai’ dalam menilai
nasib di balik apa yang diderita oleh orang lain.
Kita harusnya iba dan
merasa kasihan, jika kita melihat orang yang menderita sakit yang cukup parah
bahkan sangat parah. Harusnya ada rasa belaskasih yang terpancar dari mata kita
ketika melihat orang yang demikian.
LIHAT JUGA : Istri Pendeta tidak boleh jadi Bendahara Gereja
Jawaban Yesus ini
menjadi jawaban juga bagi kita bahwa, sebaiknya jangan cepat-cepat memberi
penilaian atas penyakit seseorang, melainkan, cobalah melihat Allah atas
kejadian yang dialami oleh orang tersebut.
Yakobus 5:16
mengingatkan kita sebagai orang percaya yang mau taat Firman Tuhan yaitu
‘saling mendoakan, supaya sembuh dan jika ada dosa, harus saling mengaku satu
dengan yang lain’. Semoga artikel ini bermanfaat, Tuhan Yesus memberkati.
0 Response to "SEMUA PENYAKIT DISEBABKAN OLEH DOSA? JANGAN TERTIPU"
Post a Comment