PINDAH-PINDAH GEREJA, BOLEHKAH ?




SEBAGAI ORANG KRISTEN, BOLEHKAH PINDAH-PINDAH GEREJA?

Pindah Gereja - Setiap orang percaya tentu sudah tidak asing dengan namanya ibadah atau kebaktian. Sebagai orang percaya yang taat idealnya anda haruslah tertanam dalam sebuah gereja tertentu untuk bisa mendapatkan pengajaran dan bimbingan rutin atas hidup anda. 

Bukan saja pelayanan apa yang anda harus dapat darai sebuah gereja, namun anda juga dapat melayani terhadap Gereja di mana anda digembalakan (bergereja).

Di dalam gereja kita bisa bersekutu dengan orang percaya lainnya, dapat membagi kesaksian hidup kepada mereka, dapat juga melayani bersama dan saling bertukar pikiran sebagai sesame anggota gereja. 

Pengurus gereja ataupun pendeta setempat pun akan lebih mudah untuk mengurusi anda maupun keluarga jika diperlukan. Hampir setiap momen penting kita selalu terhubung dan terkoneksi dengan gereja kita masing-masing.


Misalnya saja saat momen natal, paskah, tahun baru maupun peringatan Kristiani secara umum, kebaktian minggu, doa, maupun kebaktian lainnya. Kalau anda punya anak kecil, bisa membawa ke gereja untuk diajarkan tentang Tuhan (sekolah minggu). 

Kalau anda punya anak remaja/kaum muda, anda dapat mendorong mereka untuk tetap terhubung dengan Gereja untuk mendapatkan ajaran Kristus yang sehat dan dibina secara spiritual.
Singkatnya bahwa pelayanan Gereja hampir sama seperti pelayanan Rumah Sakit. Jika rumah sakit mengurusi manusia dari lahir hingga mati, maka gereja pun punya peran dan fungsi mengurusi anda dari lahir hingga mati.

Namun pertanyaan yang krusial (amat penting) di zaman sekarang ini ialah “bolehkan orang percaya pindah-pindah Gereja?”

 pertanyaan ini mungkin adalah sebuah jawaban bagi kita di zaman sekarang untuk menjawab bahwa penuhnya gereja-gereja tertentu yang diakibatkan “perpindahan jemaat” dari gereja tertentu ke “gereja yang baru”.

Jadi secara praktis jumlah jemaat di gereja tertentu terjadi pertambahan angka namun bukan angka pasti dalam arti “simpatisan” saja.

Memang ada banyak alasan mengapa seseorang pindah gereja dari gereja A ke gereja B. Saya mencoba membagi beberapa poin alasan seseorang pindah Gereja mulai dari yang wajar sampai tidak wajah (kurang etis).


1.PINDAH GEREJA KARENA ALASAN PEKERJAAN


Tentu jika anda anda seorang pegawai maupun seorang pengusaha, ada kalanya bahwa kita yang kendatipun sudah tertanam (digembalakan) di satu gereja tertentu, terkadang alasan ini menjadi sesuatu yang tidak terellakan bagi keluarga.

Ketika seorang polisi maupun tentara katakanlah pindah dari provinsi jawa ke provinsi papua, otomatis, ada banyak pertimbangan yang perlu dipikirkan.

Tantangan yang dihadapi pun beragam, mulai dari jarak, koneksi dengan keluarga yang jauh jika seandainya tidak pindah dan sebagainya. 

Pilihan untuk pindah alamat pun menjadi solusi terakhir dan solusi yang menyelamatkan seluruh anggota keluarga, sehingga tidak sampai terjadi mis komunikasi dan masalah-masalah finansial lainnya.

Menurut saya, alasan ini masih tergolong wajar dan sangat bisa dimaklumi oleh pihak gereja dengan beberapa pertimbangan logis dan manusiawi.

Pentingnya keluarga tetap bisa bersama jauh lebih penting daripada terpisah jarak yang cukup jauh, yang nantinya bisa menimbulkan problema baru.


2.PINDAH GEREJA KARENA ALASAN PENDIDIKAN (STUDI)



Zaman sekarang sudah sangat lumrah, jika seseorang mengambil studi di luar kota (bagi anggota keluarga yang berada di desa maupun pelosok). 

Memilih studi di luar negeri bagi keluarga yang mampu pun menjadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan masa depan yang lebih menjanjikan dan lebih cerah. Bahkan anggota keluarga juga berburu bea siswa pemerintah untuk bisa studi hingga ke luar negeri.
Jika si anak adalah seorang Kristen yang taat melayani dalam sebuah gereja local, dan sudah terlibat pelayanan dan tanggungjawab yang dibebankan oleh pihak gereja, tentu terpisah dengan anak tersebut untuk jangka 3 atau 4 tahun adalah sesuatu yang berat. 

Apalagi jika jumlah jemaat yang di desa tidak begitu banyak, pasti menyisakan kesedihan dan kesunyian tersendiri. 

Bukan karena alasan yang tidak baik, namun karena sudah memiliki relasi yang sudah terjalin dengan baik dan tiba-tiba harus putus oleh karena alasan ini.

Bagi saya ini pun adalah salah satu alasan yang wajar dan tidak terhindarkan baik oleh keluarga maupun si anak yang hendak sekolah. Gereja pun tidak dibebani secara moral ketika anak ini pindah gereja karena alasan pendidikan/studi.




3.PINDAH GEREJA KARENA ALASAN “PINDAH RUMAH”


Memang alasan ini hampir mirip dengan alasan nomor satu di atas, yakni pindah gereja dengan alasan karena pekerjaan yang mendesak. 

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pindah gereja karena alasan pindah rumah juga terkadang terjadi.

Misalnya satu keluarga sebelumnya bergereja di salah satu gereja lokal selama 5 tahun. 

Mereka bukan saja setia dan taat terhadap jam-jam ibadah, melainkan mereka juga sudah pada level terlibat sebagai pelayan dalam gereja tersebut.




Katakanlah mereka mengontrak dan tidak bisa melanjutkan kembali karena satu dan dua alasan yang pelik dan menyulitkan, sehingga tidak bisa melanjutkan dan karena alasan ekonomi yang membuat keluarga ini memilih pindah alamat yang cukup jauh dan tidak memungkinkan untuk kembali. 


Kelurga pada akhirnya tidak bisa memilih tinggal, dan keputusan untuk pindah tempat adalah solusi untuk keluarga ini untuk menyambung hidup.

Bagi saya pribadi, alasan ini masih cukup logis (masuk akal) dan masih dapat dipahami dengan segala konsekuensi yang mengikuti ketika keluarga ini sudah tidak bergereja lagi di gereja lokal di mana mereka tertanam.

Sekali lagi bahwa alasan ini masih bisa dimaklumi oleh pihak gereja dan anggota gereja lainnya.


4.PINDAH GEREJA KARENA ALASAN “KURANG PUAS"


Tiga alasan di atas adalah, alasan yang menurut hemat saya adalah alasan yang masih wajar dan tidak merugikan gereja secara moral.

Namun bagaimana dengan anggota gereja pindah dengan alasan “kurang puas”? alasan ini memang tidak terukur karena alasan “kurang puas” adalah dua kata yang umum.

Kendatipun dua kata ini sangat umum, namun tetap masih bisa dimaknai sebagai alasan di mana anggota gereja ini merasakan pelayanan dari gereja lokal terhadap keluarga ini kurang maksimal atau ‘tidak baik’.

Bisa jadi anggota gereja tidak mendapatkan pelayanan yang terbaik ketika dalam gereja, merasa kering saat mendengarkan khotbah (penyampaian firman Tuhan). 

Kurang tanggap dalam menyelesaikan persoalan-persoalan dalam anggota gereja. Pihak gereja kurang perhatian kepada jemaat yang sederhana (miskin), melainkan pihak gereja boleh jadi hanya fokus kepada orang-orang tertentu saja.




LIHAT JUGA : 5 kesalahan Worship Leader Dalam Gereja

Sebenarnya alasan “kurang puas”, cakupannya sangat luas sekali. Saya sengaja membuat alasan poin keempat ini untuk membuat satu paket segala bentuk kekurangan yang ada di dalam gereja, baik pelayanan maupun sikap pihak gereja kepada anggota gereja. 


Menurut saya masalah ini harus dipikir masak-masak. Apakah sudah tepat jika karena “kurang puas” menjadi factor pindahnya kita dari sebuah gereja lokal?

Apakah memang alasan kurang puas ini tidak bisa disampaikan dengan baik-baik kepada pihak gereja? Apakah perlu komunikasi yang intens sehingga kesalahpahaman di dalam tubuh Kristus bisa dibenahi? 

Saya secara pribadi sulit sekali memutuskan hal ini, karena masalah gereja dan anggota gereja di satu tempat tentu berbeda dengan yang lainnya.




5.PINDAH GEREJA KARENA ALASAN “MORAL”





Saya tidak bisa menjamin (menggaransi) bahwa setiap gereja pasti memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan setiap anggota gereja.

 Boleh jadi ada masalah antara anggota gereja dengan pendeta setempat, dan memang terbukti kesalahan ada pada Pendeta, dan bukan pada jemaat.

Boleh jadi ada kesalahan yang fatal yang dilakukan oleh pihak gereja yang berkaitan dengan finansial (penggelapan uang).

 Boleh jadi alasan moral, di mana terjadi perselingkuhan antara pemimpin gereja dengan orang lain, sehingga membuat jemaat pindah gereja adalah solusi yang paling bagus.

Alasan ini adalah alasan yang sulit dan membingungkan anggota gereja. Memilih tetap di gereja tersebut dan menerima masalah-masalah tersebut juga merupakan pilihan yang sulit dan memiliki konsekuensi juga. Pindah gereja juga memiliki persoalan tersendiri.

Apa yang kita bisa pahami dari kejadian ini ialah, bahwa pindah gereja itu bukan saja karena alasan yang wajar seperti yang saya paparkan di atas, namun juga ada alasan yang mendesak dan memilukan hati. 


Bisa saja pemimpin gereja lemah dan jatuh ke dalam dosa, dan membuat kesan buruk, bisa juga jatuh dalam hal uang (tidak jujur) yang melukai jemaat, hingga mereka memutuskan untuk pindah dari gereja tersebut.


Jika Pendeta setempat terlibat kasus masalah moral (misalnya perzinaan, pembunuhan, perkelahian/pengadian dan sebagainya) mungkin Sinode akan bertindak untuk mengganti Pendeta tersebut. 

Namun bagaimana kalau tindakan Sinode tidak ada, dikarenakan gereja tersebut memang otonom, atau Sinode tidak berhak untuk mencarikan pengganti. 


Kasus seperti ini memang akan membuat kerugian bagi jemaat tentang bagaimana kelangsungan gereja tersebut. Bisa jadi jemaat otomatis pindah gereja dan memilih gereja lain. Jika kasus ini terjadi, sangatlah sulit untuk menyetopnya.


KESIMPULAN


Sebagai orang Kristen (percaya), tertanam di gereja lokal sangatlah baik dan memang haruslah demikian. Anda tidak perlu menjadi jemaat simpatisan demi kebaikan rohani anda dan rohani keluarga anda.

Mengenai masalah pindah gereja memang tidak seorang pun merencanakan hal ini di kemudian hari. 

Berbagai alasan yang ada, tentu anda harus berdoa terlebih dulu, apakah anda memilih bertahan sembari anda menunggu, atau anda harus lekas pindah gereja? Memang itu adalah urusan pribadi seseorang.

Namun saran terbaik yang saya berikan ialah “tanyalah Tuhan apakah anda harus pindah atau tidak dengan segala alasan di atas”. Pindah gereja mungkin saja akan meredakan masalah, namun apakah itu solusi terbaik? 


Pindah gereja memang menghindarkan diri dari persoalan internal gereja, namun apakah itu menjamin kenyamanan anda? Tentu hal tersebut tidak menjadi jaminan.

Jika anda memang ingin pindah Gereja, maka anda harus benar-benar tahu implikasi yang akan datang selanjutnya jika anda pindah Gereja. 



Pastikan jika anda pindah Gereja, bukan karena anda membuat onar, perbuatan asusila, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela bahkan membuat kerusuhan. Semoga artikel ini bermanfaat, Tuhan Yesus memberkati anda sekalian. amin.

0 Response to "PINDAH-PINDAH GEREJA, BOLEHKAH ?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel