MUNGKINKAH MANUSIA HIDUP TANPA MASALAH?
![]() |
Image : dlinstitute.org |
Sebagai orang percaya kepaa Tuhan, tentu menghadapi
masalah dan pergumulan merupakan menjadi makanan sehari-hari.
Jika orang fasik (orang yang tidak memedulikan kebenaran) bisa berbuat semaunya dan menunjukkan rasa takut kepada Allah, tentu berbeda dengan orang percaya.
Jika orang fasik (orang yang tidak memedulikan kebenaran) bisa berbuat semaunya dan menunjukkan rasa takut kepada Allah, tentu berbeda dengan orang percaya.
Bahkan jika kita berusaha untuk tidak membuat
masalah justru masalah bisa datang saat kapanpun dan di manapun. Singkatnya
bahwa masalah adalah makanan pokok bagi setiap manusia yang hidup.
Agaknya bahwa manusia yang tanpa masalah dan
persoalan adalah manusia ‘aneh’, karena yang namanya hidup pasti memiliki
sesuatu yang dijalani dan dilakukan, sehingga sangat bisa dipastikan bahwa
setiap manusia pasti punya masalah.
Baca Juga: Sampai berapa lama kita harus berdoa?
Namun bagi orang Kristen yang sungguh-sungguh
beriman kepada Yesus, mungkinkah manusia hidup tanpa masalah? Ini menjadi
pertanyaan sekaligus jawaban bagi anda yang mungkin mengharapkan untuk selalu
terhindar dari masalah hidup.
Hidup nyaman dan tidak ada persoalan yang
menyulitkan adalah keinginan setiap orang, namun rasanya akan sangat sulit
untuk menjalani hal tersebut di kala kita harus berusaha keluar dari zona
pergumulan hidup.
Siapa yang tidak mau aman dan sentosa tanpa ada hal
yang membuat kita merasa terganggu dan menderita? Tentu hal tersebut pastilah
juga keinginan kita dari dalam hati kecil kita. Namun benarkah manusia bisa
betul-betul dapat meraih hal tersebut?
MANUSIA TIDAK DIBERIKAN HAK PREROGATIF OLEH
TUHAN
Manusia adalah ciptaan Allah yang diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27), di mana kita dapat
berkomunikasi dengan Dia dan membangun relasi dengan Allah dengan intim.
Namun Allah tidak memberikan kita hak prerogatif
untuk memiliih apa yang harus kita alami dan apa yang tidak harus kita alami.
Jika manusia mendapat hak sedemikian istimewanya, maka manusia akan terlihat
‘aneh’ dan ‘asing’.
Baca Juga: Jangan pernah lepaskan kepercayaanmu kepada Tuhan
Jika manusia diberi ‘kemampuan’ untuk memilih apa
saja yang dialami, maka manusia pasti tidak akan mau memilih hal-hal yang sulit
dan memberatkan dirinya dan orang-orang yang dia cintai.
Setiap orang yang diberik hak tersebu akan memilah
mana yang harus dan tidak harus dilakukannya dalam hidup ini.
Allah tidak memberikan kita hak semacam itu, namun
Allah justru memberikan tugas dan tanggungjawab kepada manusia untuk
‘beranak-cucu dan bertambah banyak dan memenuhi bumi’ (Kejadian 1:28) inilah
tugas yang yang diemban oleh manusia pertama dan juga kita sekarang ini.
MANUSIA HARUS MENJALANI PAHIT MANISNYA HIDUP
INI
Adam diberi tugas oleh Allah untuk menamai setiap
binatang hutan dan burung di udara (Kejadian 2:19) dan juga mengusahakan taman
Eden yang dia tempati bersama Hawa.
Ini merupakan model bahwa manusia juga harus
bekerja untuk melakukan apa yang digariskan oleh Tuhan padanya. Jika manusia
berkuasa atas ciptaan Allah, maka mereka akan kesulitan dalam mendapatkan
makanan dan pasokan untuk masa depan.
Bahkan Paulus mengingatkan bahwa orang yang tidak mau
bekerja itu tidak boleh makan (2 Tesalonika 3:10). Itu artinya bahwa manusia
manapun dan di manapun pasti berjuang untuk hidup dan bertahan di bumi ini.
Baca Juga : Doa yang dikabulkan oleh Tuhan
Manusia sulit untuk menghindarkan diri dari yang namanya
masalah dan persoalan. Ketika seseorang bekerja dan melayani Tuhan pun, pasti
ada masalah yang menghadang dan menerpanya. Masalah tanpa diundang pun dia akan
datang dengan senang hati.
Tanpa anda menginginkan masalah pun, dia akan
datang menghampirimu tepat pada waktunya dan segera akan mencapaimu di manapun
dan apapun yang anda sedang kerjakan.
Pada intinya manusia harus mengalami pahit dan
manisnya hidup ini bersama Tuhan. Tidak ada satu ayatpun di dalam Alkitab bahwa
Dia akan menghindarkan kita dari persoalan dan tantangan.
Bukankah Dia berkata kepada Yosua pasal 1 ‘janganlah
kecut dan tawar hati?’ bukankah Dia juga berkata kepada rasul-rasulNya supaya
jangan takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tapi tidak berkuasa
membunuh jiwa (Matius 10:28; Lukas 12:4).
MANUSIA MEMILIKI TUHAN YANG AKAN MEMBELA MEREKA
Jika anda adalah orang percaya dan yang sudah
beriman kepada anda, bukankah anda jauh lebih tenang dana man? Bukankah jauh
lebih sulit dan menderita jika mereka hidup tanpa Tuhan dalam hidupnya?
Bukankah jika kita menderita dan mengalami masalah
dalam hidup ini adalah Tangan Tuhan yang akan selalu ada yang setiap saat kita
bisa gapai? Bukankah Dia yang menyuruh kita untuk berdoa? Bukankah Dia juga
yang menjamin bahwa jika kita berdoa, Dia akan menjawab?
Baca Juga : Menjadi Kristen yang mengasihi Tuhan
Artinya bahwa orang percaya lebih baik daripada
orang yang samasekali belum mengenal dan beriman kepada Tuhan. Bukankah Paulus
berkata bahwa bahwa dalam segala hal mereka ditindas namun tidak terjepit? Bukankah
Paulus berkata bahwa mereka pernah kehabisan akal namun mereka tidak putus asa?
(2 Korintus 4:7)
Tidakkan dia berkata bahwa mereka dianiaya namun
Allah tidak meninggalkan mereka sendirian? Sekalipun mereka dihempaskan namun
mereka tidak binasa (2 Korintus 4:8).
Paulus memiliki keyakinan yang hebat dan tak
tertembusi oleh apapun, dengan yakin dia berkata bahwa ‘mereka tidak akan tawar
hati, dan sekalipun manusia lahiriah mereka semakin merosot namun yang luar
biasanya ialah bahwa manusia batiniah mereka selalu dibarui setiap hari’ (2
Korintus 4:16)
Jika anda merasa bahwa masalah suatu saat bisa
merontokkan tubuh anda (sakit, lemah, tua, dan tak berdaya) namun manusia
rohaniah (iman) anda tidak akan bisa gugur.
Boleh jadi kekuatan kita suatu saat bisa semakin
pudar dan tidak aktif namun jangan sampai iman kita memudar seiring waktu,
melainkan semakin mantap dan semakin kuat dan kokoh berakar di dalam Dia
(Kolose 2:7)
Jika anda saat ini punya masalah, maka saya hanya
mengingatka bahwa hal tersebut bukanlah malapetaka dan kutukan bagi anda. Jika
saat ini masalah dan angin badai menghanyutkanmu, maka hal tersebut bukanlah
karena anda bersalah dan melukai hatiNya.
Namun jika engkau memang mengalami hal tersebut,
maka saatnya akan memperkuat iman anda kepadaNya. Saat-saat tersebutlah anda
mempertebal iman percaya anda kepadaNya.
Jika kita cukup berakar kuat di dalam Dia, maka
niscaya kita juga akan ditopang olehNya dan oleh kuasa dan kasihNya yang sudah
Dia berikan kepada kita. Amin.
0 Response to "MUNGKINKAH MANUSIA HIDUP TANPA MASALAH?"
Post a Comment